Sabtu, 17 Mei 2014

Dialog Akademik: Membangun TI yang Lebih Baik



Dialog Akademik kembali diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan dan Riset Himpunan Teknik Industri 2014 pada hari Jumat, 25 April 2014 di R302, Gedung Teknik Industri UNDIP. Esensi dari kegiatan ini sendiri bertujuan untuk mencari solusi mengenai berbagai permasalahan yang seringkali menghambat perkembangan Teknik Industri UNDIP dengan mengedepankan diskusi dua arah antara pihak pengelola dan mahasiswa.  
Acara dibuka oleh Ketua Jurusan Teknik Industri Undip, Ir. Bambang Purwanggono, M.Eng serta dihadiri oleh dosen, karyawan, ketua dan sekretaris umum HMTI 2014, serta mahasiswa aktif Teknik Industri. Dalam sambutannya, Ir. Bambang Purwanggono, M.Eng memberikan apresiasi kepada HMTI mengenai pelaksanaan dialog akademik untuk membahas kekurangan yang ada pada sistem ini dan kemudian mencari solusi bersama-sama untuk membuat Teknik Industri lebih baik dalam hal kualitas lulusan serta kualitas pembelajarannya. Selain itu, forum ini menjadi bagian dari pengimplementasian demokrasi dalam institusi pendidikan, bagaimana mahasiswa menyampaikan aspirasi mereka kepada pengelola dengan mengedepankan nilai-nilai intelektual mahasiswa untuk bersama-sama menuju cita-cita yang akan dicapai.
Dari hasil diskusi yang didapati 10 poin penting yang patut menjadi perhatian semua masyarakat Teknik Industri UNDIP.
1.       Pengambilan SKS
Mengenai pengambilan SKS, mahasiswa dihimbau untuk memperhatikan jumlah SKS (beban kuliah) yang akan ditempuh disemester tersebut sehingga bisa menyeimbangkan porsi antara organisasi dengan perkuliahan dan diharapkan nilai yang yang diperoleh maksimal juga.
2.       Pendelegasian Lomba
Adanya pengorgansasian pendelegasian lomba dengan memaksimalkan Tim Olimpiade Teknik Industri untuk mengkader calon juara Teknik Industri. Dibentuknya kelompok untuk dipersiapkan ke lomba-lomba mengenai keteknik industrian. Selain itu jurusan tidak akan memberikan dana bagi tim yang tidak mendapatkan persetujuan dari Himpunan Mahasiswa Teknik Industri dan Dosen Pembina Kemahasiswaan. Diharapkan juga mahasiswa yang pernah mengikuti perlombaan sebelumnya, melakukan pembinaan terhadap tim lomba berikutnya.
3.       Pengeloaan PKM
Proposal-proposal PKM disampaikan ke jurusan (Dosen Pembina Kemahasiswaan) melalui himpunan. Proposal yang belum mendapat rekomendasi dari Dosen Pembina Kemahasiswaan tidak akan diproses lebih lanjut.
4.       Parkir di bawah Plang TI
Dengan adanya peraturan dari universitas yang melarang untuk parkir di lahan bukan parkir maka sangat tidak diperbolehkan parkir di bawah plang TI.


5.       Gedung Baru
Pengerjaan gedung baru sudah mencapai 80% dan diperkirakan bisa ditempati semester depan. Beberapa fasilitas yang disediakan diantaranya dua kantin, satu bookstore yang dilengkapi dengan jasa fotocopy, ruang kuliah, mushola, teras, parkir motor.
6.       Kuota Penerimaan Mahasiswa
Untuk beberapa tahun mendatang, jurusan tidak akan menambah kuota penerimaan mahasiswa baru, kuota berada di range yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut disesuaikan dengan jumlah dosen dan jumah ruang yang masih terbatas.
7.       Jadwal UTS
UTS hanya dilaksanakan selama satu minggu mengingat keefektifan dan waktu kuliah yang terlalu pendek, karena pada dasarnya UTS hanya mereview materi-materi yang diajarkan serta mengukur seberapa besar pemahaman mahasiswa dalam menerima materi yang diajarkan. Selain itu target peraturan pertemuan perkuliahan yang harus dipenuhi oleh lembaga pendidikan yakni batas minimal sebanyak 14x pertemuan.
8.       Mata Kuliah Olahraga
Olahraga di semester 7 merupakan cara preventif untuk mengurangi kegagalan tes kesehatan yang sering dialami oleh sarjana awal ketika melamar pekerjaan. Diharapkan dengan mekanisme ini, dapat mengubah pola hidup tidak sehat mahasiswa menjadi pola hidup sehat.
9.       Perwalian
Akan ditingkatkan fungsi dosen wali untuk melakukan pendampingan dan pembimbing terutama pada saat pengisian KRS.
10.   Pentingnya KP & KKI
KP dan KKI merupakan kegiatan yang pada dasarnya mempunyai prinsip yang sama yaitu untuk menambah pengalaman mahasiswa dalam industrial placement. Kegiatan ini diharapkan untuk meningkatakan kepekaan mahasiswa dalam menghadapai masalah dalam kerja sehingga memahami dan dapat menentukan metodologi yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut.
11.   Sistem Praktikum
Semua tahap dalam praktikum merupakan hal yang perlu untuk dijalankan yaitu tugas pendahuluan dan pre-test untuk menguji kesiapan praktikan, asistensi laporan merupakan bentuk dari pendampingan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Namun hal yang tidak diperkenankan, yakni menciptakan ruang “abu-abu” dengan istilah “kebijakan asisten” dengan tindakan mempersulit praktikan. Adanya standardisasi praktikum. Diharapkan tidak ada lagi pola-pola kegiatan kaderisasi dalam praktikum.
Dalam hal ini, diharapkan pengkoordinasian antarlab ditingkatkan sehingga tidak ada jadwal yang bertabrakan dan jadwal dapat dipublikasikan ke praktikan jauh sebelum jadwal praktikum. Perlunya pengorganisasian praktikum; mengadakan evaluasi bersama dengan koordinator himpunan, selanjutnya melaporkannya ke jurusan. Membangun komunikasi yang baik antara praktikan dengan asisten. Jika ada ketidakadilan dalam praktikum, praktikan diperbolehkan untuk lapor ke pengelola langsung, begitu juga halnya ketika asisten laboratorium mengalami kesulitan.
Demikian notulen Dialog Akademik dibuat untuk dapat dijadikan bahan informasi seluruh pihak, sehingga mahasiswa menjadi lebih peduli dan kritis dengan masalah di lingkungan TI, mencari solusinya, serta mengaplikasikannya. Mari kita bergerak bersama dan seirama dengan keyakinan yang kuat untuk TI lebih baik. TI! Jaya!

0 komentar:

Posting Komentar